Kali ini Blog
Mas Hadi akan mengulas topik Teknik budidaya padi sawah setelah pada postingan yang kemarin kita telah bahas tentang cara budidaya ikan nila. Teknik budidaya padi sawah harus kita ketahui untuk menjamin keberhasilan dalam proses budidayanya. Yang harus kita ketahui terlebih dulu adalah bagaimana cara menanam padi yang baik.
Teknik Budidaya Padi Sawah Yang BaikMemang banyak orang yang menganggap jika menanam padi sawah cukup mudah, tetapi justru sering mengalami kegagalan panen. Apalagi pada saat tanaman padi tersebut diserang oleh hama tikus, maka sudah dapat dipastikan bahwa hasil panen akan menurun sangat drastis. Meski terbilang mudah, apabila kita bisa menguasai cara menanam padi yang baik, maka dipercaya bisa meningkatkan produktivitas pertanaman itu sendiri.
Tanaman pagi sawah memerlukan curah hujan berkisar 1500 hingga 2000 mm per tahun, atau 200 mm per bulannya dengan rata-rata ketinggian tempat antara 0 hingga 1500 meter di bawah permukaan laut. Sementara itu, suhu 23 derajat Celcius merupakan suhu optimal untuk pertumbuhan padi sawah yang baik. Padi sawah juga memerlukan intensitas sinar matahari penuh tanpa penghalang.
Pembudidayaan padi sawah ini bisa kita lakukan di semua musim, baik pada saat musim panas ataupun hujan. Yang harus kita ketahui adalah tanaman padi sawah sangat membutuhkan banyak pasokan air. Terutama pada musim kemarau, pasti permintaan air harus ditambah untuk dapat melancarkan produksi. Sementara itu, sebaiknya kita menanan padi sawah pada tanah yang lempung, dan megandung banyak pasir dan debu.
Teknik budidaya padi sawah yang perlu diketahui adalah :
- Pengukuran pH tanah ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pemberian kapur pertanian bagi pH rendah di bawah kisaran 6,5 atau yag biasa disebut dengan istilah tanah masam. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan memakai pH meter, kertas lakmus, dan juga cairan pH sebagai tester. Sementara untuk pengambilan titik sampelnya bisa kita lakukan dengan metode zig-zag.
- Mempersiapkan lahan untuk membudidayakan padi sawah, diantaranya adalah dengan membersihkan jerami dan sisa-sisa tanaman lain yang masih ada, kemudian mencangkul pematang sawah supaya tidak ada lagi pematang-pematang yang mengalami kerusakan, memberi pupuk kandang yang sudah difermentasikan terlebih dulu, sekitar 4 ton per ha, dan juga membajak tanah. Sementara itu, pada saat melakukan penggarukan, sebaiknya saluran pembuangan air ditutup, agar pupuk tersebut tidak akan hanyut terbawa air.
- Membuat persemaian merupakan langkah awal untuk menanam pagi. Pembuatan persemaian ini memerlukan serangkaian persiapan yang maksimal, sebab benih yang berada di persemaian itulah, yang nantinya menentukan pertumbuhan tanaman padi di sawah. Oleh karena itu, persemaian ini yang harus menjadi fokus utama supaya kita dapat meraih sukses untuk mendapatkan bibit padi yang subur dan sehat.
- Kita juga harus memilih lokasi persemaian yang memiliki tanah dengan tingkat kesuburan tinggi. Selain itu, kita juga harus memastikan matahari bisa menyinari dengan optimal, jangan biarkan tanah tertutup oleh pepohonan rindang, sehingga sinar matahari sulit untuk menjangkaunya.
- Dirikanlah bedeng berukuran 1×4 m, dan tinggi 20-30 cm. Patokannya adalah untuk lahan 1 hektar membutuhkan 4 bedengan.
- Gunakan pagar plastik di sekeliling tempat persemaian supaya dapat menghindarkan padi sawah dari serangan hama tikus.
- Guna mencegah tanaman terserang dari berbagai virus dan penyakit, maka persemaian harus disemprot dengan insektisida dua kali, yakni pada 10 hari setelah penaburan dan yang kedua sesudah pesemaian berumur 17 hari.
- Pada keempat bedengan tersebut, kita harus menaburkan pupuk NPK 15, 15, 15 sebanyak 1 kilogram. Setelah itu, benih yang sudah direndam selama semalaman penuh itupun siap untuk ditebarkan.
- Bibit sudah siap untuk berpindah tanam ketika berusia 18 hari. Sebelum ditanam, maka bibit yang sudah dicabut tersebut harus direndam terlebih dahulu dengan larutan insektisida yang mengandung karbofuran berbahan aktif dengan kadar konsentrasi 1 gr per liter selama 2 jam. Yang perlu diperhatikan di sini adalah jangan sampai memotong daun bibitnya seperti kebiasan para petani.
- Penanaman ini harus dilakukan dengan jumlah 1 tanaman per titik, dan tidak lupa menerapkan sistem sejajar 2 -1 yang memiliki jarak sekitar 15x25cm, dengan lebar barisan 50 cm. Proses penanaman menggunakan sistem ini memberikan sebuah keuntungan karena ruangan yang cukup besar untuk mengatur air dan juga mengoptimalisasi cahaya matahari yang menyinari.
Teknik budidaya padi sawah di atas perlu kita terapkan untuk memperoleh hasil yang optimal. Sebelum ditanam, tanaman padi itupun harus disemaikan terlebih dahulu. Pesemaian itulah yang harus disiapkan, diperhatikan, dan juga dikerjakan dengan baik. Hal itu bertujuan untuk memperoleh bibit yang baik, sehingga pertumbuhannya nanti akan menjadi baik pula. Semoga teknik budidaya padi sawah tersebut bisa membawa banyak manfaat bagi usaha berbudidaya Anda.
Simak Juga :
Peluang Usaha Jasa Kurir ASI