Cara budidaya ikan gurame memang sudah menjadi banyak perhatian banyak orang. Sebab, budidaya ikan gurame di saat ini menjadi salah satu budidaya ikan yang paling menjanjikan.
Cara Budidaya Ikan GurameTerlebih lagi hampir seluruh masyarakat Indonesia menggemari ikan yang satu ini, sehingga permintaan pasar semakin melonjak tajam.
Mulai dari warung-warung kecil di pinggir jalan, restoran, hingga hotel mewah juga sudah menyajikan berbagai sajian lezat dari ikan gurami. Hal inilah yang menyebabkan budidaya ikan gurame termasuk ke dalam salah satu peluang usaha dan peluang bisnis yang memiliki prospek bagus ke depannya.
Cara awal untuk membudidayakan ikan gurame diantaranya sebagai berikut :
- Pilih lokasi pemeliharaan di ketinggian 50-400 m di atas permukaan laut.
- Gunakan jenis tanah lempung atau liat yang tidak berporos dan mengandung banyak humus. Sebab, tanah jenis tersebut tidak mudah mengalami kebocoran jika dibuat dinding kolam atau pematang.
- Perhatikan kemiringan tanah kolam yang sempurna, diantara 3-5%, supaya terjadi pengairan kolam secara gravitasi.
- Pastikan air yang harus benar-benar bersih, jangan berwarna keruh dan dasar kolamnya tidak berlumpur atau mengandung limbah pabrik.
- Suhu air berada di kisaran antara 24-28 0C.
- Kandungan keasaman air (pH) yang baik ialah antara 6,5-8.
Cara budidaya ikan gurame yang paling penting adalah dengan memilih induk berkualitas baik, biasanya yang sudah berusia 3 tahun. Pilihlah induk ikan gurame baik yang jantan atau betina, yang memiliki bagian perut membulat sempurna, berbadan panjang, dan berwarna terang serta mengkilap. Perhatikan juga bagian sisik ikan, jangan sampai kita salah pilih yang terdapat cacat, dan sebagainya. Ciri-ciri induk ikan gurame betina yang sudah siap kawin bisa kita lihat pada bagian perutnya yang sudah membesar dan condong ke belakang, sehingga mendekati lubang dubur. Sementara itu, pada lubang tersebut juga terlihat berwarna merah. Apabila perut ikan betina tersebut kita raba, maka permukaannya terasa tidak keras atau lunak.
Cara budidaya ikan gurame selanjutnya adalah proses pemijahan. Isilah air ke dalam kolam di pagi hari, setelah indukan betina dan jantan sudah dipilah terlebih dulu, dan siap dimasukkan ke kolam dengan perlahan. Apabila kita tidak melakukannya dengan hati-hat, maka dikhawatirkan ikan gurame bisa mengalami stress yang justru membuatnya tak ingin kawin. Adapun perbandingan induk ikan gurame jantan dan betinanya pada 1 kolam adalah 1:1-14.
Hal ini bertujuan supaya induk jantan dapat mengawini minimal dua ekor betinanya dengan sekaligus. Ketika pertama kali dimasukkan ke dalam kolam pemijahan, pada umumnya si induk jantan tidak langsung memulai proses pembuatan sarangnya. Terlebih dulu ia akan beradaptasi dengan berkeliling ke seluruh daerah kolam guna mengenal daerah barunya. Kurang lebih 15 menit kemudian, barulah gurame jantan mulai beraksi untuk membangun sarangnya. Jika sarangnya sudah jadi, maka si jantan akan memikat induk betina. Induk betina inilah yang nanti akan menyemprot telurnya ke dalam sarang. Selanjutnya, induk jantan juga akan memasukkan cairan spermanya, sehingga terjadilah proses pembuahan tersebut.
Proses pemijahan ikan gurame ini memang berlangsung cukup lama sehingga kita harus banyak bersabar. Selama proses pembuahan tersebut, induk jantan pasti akan berwaspada dalam menjaga sarangnya. Apabila proses tersebut selesai, barulah si induk betina yang mengambil alih tugas untuk menjaga keturunannya. Induk betina akan mengibaskan bagian ekornya ke arah sarang agar bisa memperoleh oksigen yang lebih banyak. Seperti yang diketahui, telur juga membutuhkan oksigen yang cukup untuk bisa tumbuh menjadi benih.
Cara budidaya ikan gurame berikutnya adalah proses penetasan. Biasanya, proses ini berlangsung di dalam akuarium ataupun ember. Kita harus berhati-hati ketika melakukan proses pemindahan telur ikan gurame yang tadinya berada di sarang, untuk dibawa ke dalam wadah penetasan supaya tidak pecah. Biasanya, telur akan menetas 30-36 jam sesudahnya.
Benih telur yang kemudian sudah menetas dan berusia 5 hari memang belum membutuhkan makanan tambahan. Tetapi jika sudah memasuki hari ke 6, maka benih ikan sudah perlu mendapatkan tambahan pakan untuk dikonsumsi setiap harinya. Jika benih ikan belum dilepas ke dalam kolam biasa, kita wajib menaburkan makan insuforia.
Sebelum memindahkan benih ikan ke kolam biasa, kita harus mengeringkan kolam terlebih dulu dan memberikan pupuk kandang sebanyak 1 kg untuk ukuran satu meternya. Satu minggu kemudian, kolam sudah terlihat berwarna kehijau-hijauan, dan berarti benih sudah boleh dimasukkan. Lalu, benih ikan tersebut harus dipelihara dengan senantiasa memerhatikan keadaan airnya, dan juga jumlah pupuk kandang di dalam kolam hingga ikan gurame besar sudah siap dipanen nanti.
Cara budidaya ikan gurame ini memang terbilang membutuhkan waktu yang cukup lama jika dibandingkan dengan jenis ikan yang lain. Tetapi hal itu juga disesuaikan dengan harga jualnya yang lebih mahal daripada ikan lain sehingga banyak wirausaha yang tetap minat untuk membudidayakannya.
Demikianlah artikel singkat tentang cara budidaya ikan gurame yang dapat
Mas Hadi share untuk postingan kali ini. Simak juga postingan lainnya
Kumpulan SMS Lucu Terbaru.
Oke, Semoga artikel Cara budidaya ikan gurame ini bisa berguna.